Senin, 21 November 2016

Kata dan Tanda untuknya

Kubasuh Cinta dengan Air Wudlu
Karya: Cak Paat

Air wudlu ini masih mengalir diwajahku
Dan izinkan pula ia mengalir pada cintaku
Yang tak nampak indah,
Cinta yang nampak kaku
Namun aku yakin
Ini bukan cinta yang sederhana

Maka, izinkan aku mensucikannya
Dalam balutan wudlu
Yang setiap saat akan selalu suci dan semakin suci
Hingga engkau mampu merasakannya
Bahwa setiap tetesnya
Adalah do’a dari ketulusanku

Pada hening malam
Akan kubawa kesucian ini
Dalam sujudku pada-Nya
Dan dengan iringan ayat-ayat-Nya
Kuserahkan hatiku padamu
Dalam keyakinan dan keinginan
Hingga suatu saat
Kau sambut tanganku
Untuk bersama datang pada Ridlo-Nya dan Rahmat-Nya

Hatiku Genap Untukmu
Karya: Cak Paat

Hatiku telah genap untukmu
Kuberikan dan kuserahkan
Dalam sebuah harapan
Akan hadirnya rahmat-Nya

Hatiku telah genap untukmu
Kututup semua pintu
Bagi kehadiran cinta berbalut tipu
Kini, tiada ragu
Meski hanya sebutir debu

Hatiku telah genap untukmu
Kubuang rasa malu dan egoku
Untuk berjalan perlahan
Mengetuk hatimu
Menjadi pecintamu
Dalam Dzikir dan Tasbihku

Kutetapkan Hatiku dalam Butiran Tasbih
Karya: Cak Paat

Bersama perjalanan mentari
Bersama itu pula
Kuputar tasbihku pada jemariku
Untuk menjaga hatiku
Agar ia senantiasa mengingatmu
Dalam nada sumbang kehidupan
Dalam bisingnya rayuan

Dan aku akan selalu berdoa

Tuhan,,,,
Jadikan hatiku sekuat karang
Agar aku selalu istiqomah
Dalam cintanya
Dan jadikan cinta kami
Alasan untuk lebih mencintai-Mu
Dan dengan cinta ini
Jadikan kami orang yang khusyuk
Dalam bersujud pada-Mu

Rahasia Cinta
Karya: Cak Paat

Hari demi hari
Tabir cerita, menguak rahasia
Perlahan namun pasti
Ku langkahkan kaki
Berjalan pada sebuah hakitat
Inilah jalan petunjuk-Nya
Yang dirangkai dalam kehendak-Nya
Yang tak kuduga adanya
Dan tak terbaca likunya
Namun kuat ku yakini
Kini,,,,
Kita berada tepat di pintu-Nya
Dalam ikatan cinta kita dan cinta-Nya.




Isyarat Cinta
Karya: Cak Paat

Sebuah isyarat kubaca
Sebuah ayat kudengar
Kudengar bisik langit dan bumi
Lirih, namun terdengar tanpa samar
Ia bercerita padaku
Ridlo-Nya telah dipasrahkan
Pada dua wanita di rumah kita
Dan mereka teramat Ridlo
Akan ikatan ini
Maka, terasa jelas bisiknya
“Sungguh Alloh telah mengizinkan kita
bersatu dalam ikatan dengan sambungan yang tak terputus”





مُنْبَتِّ غَيْرِ بِوَصْلٍ لَنَا  الله أَذِنَ لَقَدْ

Dua ibu kita telah amat Ridlo pada hubungan ini. Ridlo Alloh terletak padanya. Maka,
“Sungguh Alloh telah mengizinkan kita untuk bersatu dengan sambungan yang tidak terputuskan”



Di Hatiku
Karya: Cak Paat

Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta untuk penciptaku
Kuyakini hakikatnya
Dan tiada sekutu bagi-Nya

Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta untuk rosulku
Yang kuanut ajaran dan teladannya
Yang selalu kusebut dalam syahadatku

Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta yang terbingkai
Dalam satu do’a dan restu
Yang mengalir dan bermuara pada cinta kita

Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta untuk merindu
Maka, berikan rindumu hanya padaku
Dan akan kupersembahkan cinta seluas langit
Sehingga tak seorangpun tahu
Dimana dan apa batasnya,,,,

Cinta,,,,
Ia ada dalam ruang hatiku
Mengibarkan panji-panji cinta
Dan menemukan jalan pada singgasananya
Maka, datanglah padaku,,,
Sambutlah tanganku
Dan bersama kita akan mewar


Simbol Cinta
Karya: Cak Paat

Biru Muda ..... Ia bilang sejuk memandangnya dan sejak itu kularutkan pandanganku dalam kesejukannya, kucintai apa yang ia cinta, dan kuikrarkan hatiku untuk senyumnya.

Dalam waktu-waktu yang telah lalu, kubayangkan kaligrafi ini dalam bentuk yang amat sempurna. Namun, lepas dari bayanganku. Inilah karyaku. Teramat jauh dari kata sempurna. Melalui kaligrafi ini kuberanikan diri untuk mengajaknya “mencintai  ketidaksempurnaan” ini. Dan biarkan samudra hati kita membasuh ketidaksempurnaan ini menjadi ikatan yang teramat suci.
  
Ridlo-Nya telah dipasrahkan pada dua wanita di rumah kita. Dan mereka teramat Ridlo akan ikatan ini Maka, terasa jelas bisiknya “Sungguh Alloh telah mengizinkan kita bersatu dalam ikatan dengan sambungan yang tak terputus”

Kata dan Tanda
Karya: Cak Paat

Aku kehabisan kata.

Adakah kata yang terlewat untuk memujimu?
Padahal semua kata adalah kekagumanku padamu
Bahkan setiap helai huruf yang keluar dari mulutku,
Semua menjadi sandi-sandi rasa sayangku

Tahukah kau,,,,?
Perasaanku telah larut dalam hatimu
Dan tiada dayaku
Untuk lepas dari dekapan bayangmu
Maka, izinkan hatimu percaya pada cintaku
Seperti kau percaya bahwa,
Nafasku takkan berhenti
Kecuali atas kehendak-Nya, 




Kubawa Kau mengetuk Arsy
Karya: Cak Paat

Rasa percayamu pada cintaku,
Akan kubawa pada malam-malamNya
Maka, izinkan hatimu percaya dengan genapnya

Dan ikuti aku sebagai imammu
Untuk bersama mengetuk pintu ‘Arsy                          
Sehingga Alloh mengizinkan kita
Menulis takdir cinta
Sama persis seperti percikan doa
Yang selalu kita bisikkan
Dalam langit Arsy-Nya
Bahwa kita akan senantiasa bersama
Dalam indah dan berkah duniawi

Serta dalam gemerlap surgawi