Kubasuh Cinta dengan Air
Wudlu
Karya: Cak Paat
Air wudlu ini masih mengalir diwajahku
Dan izinkan pula ia mengalir pada cintaku
Yang tak nampak indah,
Cinta yang nampak kaku
Namun aku yakin
Ini bukan cinta yang sederhana
Maka, izinkan aku mensucikannya
Dalam balutan wudlu
Yang setiap saat akan selalu suci dan semakin suci
Hingga engkau mampu merasakannya
Bahwa setiap tetesnya
Adalah do’a dari ketulusanku
Pada hening malam
Akan kubawa kesucian ini
Dalam sujudku pada-Nya
Dan dengan iringan ayat-ayat-Nya
Kuserahkan hatiku padamu
Dalam keyakinan dan keinginan
Hingga suatu saat
Kau sambut tanganku
Untuk bersama datang pada Ridlo-Nya dan Rahmat-Nya
Hatiku Genap Untukmu
Karya: Cak Paat
Hatiku telah genap untukmu
Kuberikan dan kuserahkan
Dalam sebuah harapan
Akan hadirnya rahmat-Nya
Hatiku telah genap untukmu
Kututup semua pintu
Bagi kehadiran cinta berbalut tipu
Kini, tiada ragu
Meski hanya sebutir debu
Hatiku telah genap untukmu
Kubuang rasa malu dan egoku
Untuk berjalan perlahan
Mengetuk hatimu
Menjadi pecintamu
Dalam Dzikir dan Tasbihku
Kutetapkan Hatiku dalam
Butiran Tasbih
Karya: Cak Paat
Bersama perjalanan mentari
Bersama itu pula
Kuputar tasbihku pada jemariku
Untuk menjaga hatiku
Agar ia senantiasa mengingatmu
Dalam nada sumbang kehidupan
Dalam bisingnya rayuan
Dan aku akan selalu berdoa
Tuhan,,,,
Jadikan hatiku sekuat karang
Agar aku selalu istiqomah
Dalam cintanya
Dan jadikan cinta kami
Alasan untuk lebih mencintai-Mu
Dan dengan cinta ini
Jadikan kami orang yang khusyuk
Dalam bersujud pada-Mu
Rahasia Cinta
Karya: Cak Paat
Hari demi hari
Tabir cerita, menguak rahasia
Perlahan namun pasti
Ku langkahkan kaki
Berjalan pada sebuah hakitat
Inilah jalan petunjuk-Nya
Yang dirangkai dalam kehendak-Nya
Yang tak kuduga adanya
Dan tak terbaca likunya
Namun kuat ku yakini
Kini,,,,
Kita berada tepat di pintu-Nya
Dalam ikatan cinta kita dan cinta-Nya.
Isyarat Cinta
Karya: Cak Paat
Sebuah isyarat kubaca
Sebuah ayat kudengar
Kudengar bisik langit dan bumi
Lirih, namun terdengar tanpa samar
Ia bercerita padaku
Ridlo-Nya telah dipasrahkan
Pada dua wanita di rumah kita
Dan mereka teramat Ridlo
Akan ikatan ini
Maka, terasa jelas bisiknya
“Sungguh Alloh telah mengizinkan kita
bersatu dalam ikatan dengan sambungan yang tak terputus”
مُنْبَتِّ غَيْرِ بِوَصْلٍ لَنَا الله أَذِنَ لَقَدْ
Dua ibu kita telah amat Ridlo pada hubungan ini. Ridlo Alloh terletak padanya. Maka,
Dua ibu kita telah amat Ridlo pada hubungan ini. Ridlo Alloh terletak padanya. Maka,
“Sungguh Alloh
telah mengizinkan kita untuk bersatu dengan sambungan yang tidak terputuskan”
Di
Hatiku
Karya: Cak Paat
Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta untuk penciptaku
Kuyakini hakikatnya
Dan tiada sekutu bagi-Nya
Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta untuk rosulku
Yang kuanut ajaran dan teladannya
Yang selalu kusebut dalam syahadatku
Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta yang terbingkai
Dalam satu do’a dan restu
Yang mengalir dan bermuara pada cinta kita
Dihatiku kutanamkan cinta
Satu cinta untuk merindu
Maka, berikan rindumu hanya padaku
Dan akan kupersembahkan cinta seluas langit
Sehingga tak seorangpun tahu
Dimana dan apa batasnya,,,,
Cinta,,,,
Ia ada dalam ruang hatiku
Mengibarkan panji-panji cinta
Dan menemukan jalan pada singgasananya
Maka, datanglah padaku,,,
Sambutlah tanganku
Dan bersama kita akan mewar
Simbol
Cinta
Karya: Cak Paat
Biru Muda ..... Ia bilang sejuk memandangnya
dan sejak itu kularutkan pandanganku dalam kesejukannya, kucintai apa yang ia
cinta, dan kuikrarkan hatiku untuk senyumnya.
Dalam waktu-waktu yang telah lalu,
kubayangkan kaligrafi ini dalam bentuk yang amat sempurna. Namun, lepas dari
bayanganku. Inilah karyaku. Teramat jauh dari kata sempurna. Melalui kaligrafi
ini kuberanikan diri untuk mengajaknya “mencintai ketidaksempurnaan” ini. Dan biarkan samudra
hati kita membasuh ketidaksempurnaan ini menjadi ikatan yang teramat suci.
Ridlo-Nya telah dipasrahkan pada dua wanita di rumah kita. Dan mereka
teramat Ridlo akan ikatan ini Maka, terasa jelas bisiknya “Sungguh Alloh telah
mengizinkan kita bersatu dalam ikatan dengan sambungan yang tak terputus”
Kata
dan Tanda
Karya: Cak Paat
Aku kehabisan kata.
Adakah kata yang terlewat untuk memujimu?
Padahal semua kata adalah kekagumanku padamu
Bahkan setiap helai huruf yang keluar dari
mulutku,
Semua menjadi sandi-sandi rasa sayangku
Tahukah kau,,,,?
Perasaanku telah larut dalam hatimu
Dan tiada dayaku
Untuk lepas dari dekapan bayangmu
Maka, izinkan hatimu percaya pada cintaku
Seperti kau percaya bahwa,
Nafasku takkan berhenti
Kecuali atas kehendak-Nya,
Kubawa
Kau mengetuk Arsy
Karya: Cak Paat
Rasa percayamu pada cintaku,
Akan kubawa pada malam-malamNya
Maka, izinkan hatimu percaya dengan genapnya
Dan ikuti aku sebagai imammu
Untuk bersama mengetuk pintu ‘Arsy
Sehingga Alloh mengizinkan kita
Menulis takdir cinta
Sama persis seperti percikan doa
Yang selalu kita bisikkan
Dalam langit Arsy-Nya
Bahwa kita akan senantiasa bersama
Dalam indah dan berkah duniawi
Serta dalam gemerlap surgawi