Senin, 27 Februari 2012

Nyanyian Sepeda Tua


NYANYIAN SEPEDA TUA
29 Januari 2010

Jari-jari roda sepeda tua
Memainkan musik
Dalam alunan kemelaratan
Remuk, retak hati khusyuk berteriak
Dalam keinginan tak bertakdir

Kriyek...kriyek...
Lancar bernyanyi
Dengan balutan kerangka berkarat
Mengisi perjalanan panjang dan berat
Seperti sedang bercumbu
Dengan malaikat maut
Berangan dan membayangkan
Menggali tanah kuburan
Sebagai istana
Tempat menghapus takdir-takdir negatif
Membuka jalanan surga
Jika setia pada yang Esa
Membuka jalanan neraka
Baginya yang mengayuh sepeda tua
Dengan tegur hati menghujat
Mengambil kesimpulan akan jalannya sendiri
Dan dengan kerelaan tak terela

=000=
Cak Paat


KACAU     
29 Januari 2010

Semua jadi terjungkir
Kocar kacir sesekali iman mampir
Perlahan namun pasti
Penghianatan diri
memupuk gelap sisi hati

logika tak berdaya menepis.

kuatnya do’a pada rencana besar
tak mengukuhkan lagi

Satu persatu jalanan tak bertuan
Terjejaki tanpa ragu

Ini adalah efek samping
Dari kekacaun logika
Yang tak kunjung menghiba

Padahal semua telah lelah
Pada keadaan yang macet
Oleh kehendak yang punya:
Lngit dan bumi
Kehidupan dan kematian
Surga dan neraka.

=000=
Cak Paat



 

ASPAL
20 Desember 2009

Diatas aspal, jam 12
Dari jauh nampak bayang-bayang menari tanpa wujud
Melukis bara tak berupa

Mereka dan tangisnya menggila lupa raga
Kaki tak beralas melangkah sempit menghimpit.
Dengan nurani terhimpit
Oleh uap-uap tak bersumber
Mengalir deras bergilir

Aku kini harus berpijak diatasnya
Mengaduk senyawa dari surga dan neraka
Dengan tetesan asin keringat produk raga


Aku menoleh kekanan dan kiri
Mengharap semilir angin lewat di sekitar telinga
Dan semua akan terasa seperti angin
Yang dikirim dari surga
Enak meski hanya sejenak

000
Cak Paat





SAPITENG
17 Januari 2010

Kotor
Seperti sapiteng yang mampet
Berkali-kali terulang lagi

Busuk
Seperti tai di sapiteng
Semua menjijikkan

Tapi,
Semua dekat
Sok jijik,
Tapi toh di pegang juga
Sok jijik,
Tapi toh duduk juga

Bersih
Itulah jasad yang nampak
Dan Mulut yang selalu manis
Tapi, semua seperti sapiteng
Mengunci bebusuk serapat kampret



000
Cak Paat



































MENJAGA MALAM
25 Maret 2007

Andai hayalku mampu membawa hidupku
Pergi dari tegur sapa mentari
Ingin rasanya terus berhayal
Hidup berdasarkan inginku
Menggerakkan sendi-sendi yang hampir patah
Menikmati udara dingin menyapa

Dan aku tak ingin tahu
Esok akan tiba
Atau malah tenggelam oleh kelam

Yang kuingin malam tetap malam
Tanpa duka, derita, dan cerita
Tentang bayang bayang esok
Dengan catatan panjang
Daftar sengsara.

Yang ku ingin
Esok tak pernah tiba.

=000=
Cak Paat





















GARIS TIPIS PADA BUKU HARIAN
26 Januari 2010

Semua kegelisahan zaman
Tertutup sudah oleh angan
Yang terangkai dalam satuan garis-garis tipis
Dalam buku harian seribu masa

Garis garis tipis
Kuat mengikat Urat-urat
Yang membangkang
Pada cetakan garis angan
Pada buku harian

Apapun itu
Semua seakan menyepi
Dari kegaduhan bulan dan bintang
Menepi di trotoar yang berliku
Meski semua terasa kaku

=000=
Cak Paat




POTRET
4 Pebruari 2010

Hitam beraduk putih
Menetas kata abu-abu
Itulah potret kita

Retak rasanya sang retina
Menyaksikan....



Penulis:

Nama                                       : Supaat
Tempat Tanggal Lahir             : Jombang, 25 Maret 1984
Alamat                                    : Dsn. Juning,  RT 02 RW 01
                                                  Ds. Mojoduwur
                                                  Kec. Mojowarno
                                                  Kab. Jombang